Aku benci. Benci sekali jika harus kembali mengutak-atik
keyboard yang membosankan ini. Karena setiap kali berhadapan dengan huruf-huruf
yang tidak alfabetis ini, aku akan kembali meluapkan rinduku. Rinduku pada
cerita kita. Makanan kesukaanmu, tempat yang ingin kau kunjungi, cita-citamu di
masa depan, dan setumpuk prestasi yang ingin kau kejar.
Katamu jika aku lelah, boleh ku pinjam bahumu.
Katamu jika hidupku terasa berat, kau akan memikulnya
untukku.
Katamu aku tidak boleh menangis tanpamu.
Sekarang aku lelah, sekarang hidupku terasa berat, bolehkah
aku menangis?
bolehkah aku menangis?
bolehkah aku menangis?
Ku tanyakan sekali lagi, BOLEHKAH AKU MENANGIS?
Tanyaku pada kursi kosong yang baru saja kau tinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar