Selasa, 21 Oktober 2014

Bolehkah Aku Menangis?



Aku benci. Benci sekali jika harus kembali mengutak-atik keyboard yang membosankan ini. Karena setiap kali berhadapan dengan huruf-huruf yang tidak alfabetis ini, aku akan kembali meluapkan rinduku. Rinduku pada cerita kita. Makanan kesukaanmu, tempat yang ingin kau kunjungi, cita-citamu di masa depan, dan setumpuk prestasi yang ingin kau kejar.
Katamu jika aku lelah, boleh ku pinjam bahumu.
Katamu jika hidupku terasa berat, kau akan memikulnya untukku.
Katamu aku tidak boleh menangis tanpamu.
Sekarang aku lelah, sekarang hidupku terasa berat, bolehkah aku menangis?
bolehkah aku menangis?
bolehkah aku menangis?
Ku tanyakan sekali lagi, BOLEHKAH AKU MENANGIS?
Tanyaku pada kursi kosong yang baru saja kau tinggalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar