Minggu, 30 November 2014

Sajak Memiliki-mu

Sajak Memiliki-mu merupakan salah satu koleksi sajak yang diciptakan oleh Tere Liye. Entah kenapa saya sangat suka dengan sajak ini. Sajak tentang betapa hebatnya kesabaran dan keikhlasan itu. Sajak ini melukiskan betapa jelasnya penggambaran cinta yang rasional. Bahwa cinta memang tidak perlu memaksakan keadaan berjalan sesuai dengan keinginan kita karena melepaskan juga pertanda kita mencintai. Karena melepaskan adalah proses mencintai yang indah.

Saya mencintai sunset,
menatap kaki langit, ombak berdebum
Tapi saya tidak akan pernah membawa pulang matahari ke rumah,
kalaupun itu bisa dilakukan, tetap tidak akan saya lakukan
Saya menyukai bulan,
entah itu sabit, purnama, tergantung di langit sana
Tapi saya tidak akan memasukkannya dalam ransel,
kalaupun itu mudah dilakukan, tetap tidak akan saya lakukan
Saya menyayangi serumpun mawar
berbunga warna-warni, mekar semerbak
Tapi saya tidak akan memotongnya, meletakkannya di kamar
tentu bisa dilakukan, apa susahnya, namun tidak akan pernah saya lakukan
Saya mengasihi kunang-kunang
terbang mendesing, kerlap-kerlip, di atas rerumputan gelap
Tapi saya tidak akan menangkapnya, dibotolkan, menjadi penghias di meja makan
tentu masuk akal dilakukan, pakai perangkap, namun tidak akan pernah saya lakukan
Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini
Yang jika kita cinta, bukan lantas harus memiliki
Ada banyak sekali jenis suka, kasih dan sayang di dunia ini
Yang jika memang demikian, tidak harus dibawa pulang
Egois sekali, Kawan, jika tetap kau lakukan.
Lihatlah, tiada lagi sunset tanpa matahari
Tiada lagi indah langit tanpa purnama
ug ataman tanpa mawar merekah
Ataupun temaram malam tanpa kunang-kunang
Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini
Yang jika sungguh cinta, kita akan membiarkannya
Seperti apa adanya
Hanya menyimpan perasaan itu dalam hati
Selalu begitu, hingga akhir nanti.

Karena jika itu sungguh cinta, kau tidak perlu mengumbarnya dengan lantang. Cukup simpan dalam hati. Tunggu momen yang tepat. Ijab qobul misalnya *eh oopss

Rabu, 12 November 2014

Aku?

Aku?
Panggil saja aku bintang.
Sapalah aku disetiap malam kalau kau merasa harimu berat.
Bersandarlah jika kau ingin.
Tapi hati-hati, jangan sampai kau terlelap karena itu akan membuatmu sulit untuk bangun.
Kau tak boleh berlama-lama menikmati malam bersamaku,
Karena pagi masih menunggumu.

Jumat, 07 November 2014

Aku rasa.



Aku rasa aku jatuh cinta.
Pada senyum yang selalu dapat membungkam pagi,
dan menenggelamkan malam.

Aku rasa aku jatuh cinta.
Pada setiap peluh yang selalu dapat memecah ombak,
dan mengiris petir.

Aku rasa aku jatuh cinta.
Pada sapaan yang selalu dapat menepis lamunan
dan menggantung harapan.

Aku rasa aku jatuh cinta.
Pada es teh manis yang selalu dapat mengundang rinduku
dan menjadi pelengkap kenangan kita.

Aku rasa aku jatuh cinta.
Pada kamu, lelaki penyuka es teh,
dimanapun.

Senin, 03 November 2014

Tunggu atau tinggalkan :)



Biarkan aku diam beberapa saat.
Biarkan aku menyerap makna atas beberapa kejadian yang kembali membuat luka ini menganga.
Aku memang tak pernah berhasil mengatakannya dengan lantang, betapa rasa itu muncul begitu saja. Betapa menyebalkannya rasa itu menyusup disela-sela sarafku dan menghancurkan rentetetan kejadian yang harus ku ingat.
Aku selalu mencobanya tapi selalu saja berakhir menyakitkan. Lalu dimana letak kesalahanku?
Tidak peka? Cukup ku rasa. Aku hanya berusaha memadamkannya. Rasa itu.
Memanipulasi asumsi pribadiku yang selalu memaksaku memikirkan tentang “kita”. Selalu ku coba mematikan rasa itu sebelum ia tumbuh liar.
Bukan karena aku tak sanggup memeliharanya. Aku tak sanggup jika suatu saat nanti ketika ia sudah tumbuh dengan kuat kau memaksaku mematikannya.
Bukan karena rasa itu tidak ada. Hanya sedikit dipadamkan.
Akan ku katakan. Betapa besar rasa itu (pernah) ada atau (mungkin) masih ada.
Tunggu. Tunggu sampai hatimu betul-betul telah yakin memilihku.
Atau jika telah kau pastikan Aku bukan pilihanmu, maka tinggalkan Aku.

Karena kita tidak bisa memilih pada siapa kita jatuh cinta tapi kita bisa memilih pada siapa kita bertahan untuk mencintai.