Kamis, 21 Agustus 2014

Jatuh banyak.



Hari ini air matanya tumpah banyak, banyak sekali.
Mawar saja tak tega melihat air matanya berjatuhan.
Ia mungkin terlalu lelah berdiri sendiri, coba kau berdiri disampingnya.
Mungkin sudah terlalu penuh, jadi banyak yang tumpah.
Mungkin sudah terlalu berkecamuk, jadi banyak yang berjatuhan.
Coba jatuhkan saja, tumpahkan saja.
Biarkan kering, tidak bersisa sedikitpun. Biar tidak jatuh lagi, tidak tumpah lagi.
Biarkan membasahi wajah, mungkin bisa sedikit menenangkasn.
Dia memang tidak perlu selalu tampak hebat.
Dia memang tidak perlu selalu tampak kuat.
Dia memang tidak perlu selalu tampak tegar.
Dia punya rasa, rasa sakit yang teramat dalam.
Jadi biarkan saja dia menjatuhkannya, menumpahkannya.

Senin, 04 Agustus 2014

Catatan yang Terselip

Ini adalah salah satu catatan yang ada di draft catatan di handphone saya. Catatan ini dibuat oleh seseorang yang saya sebut teman, sahabat, dan saudara. Ia menyimpanannya diam-diam dan saya pikir dia juga ingin ikut menulis kisahnya yang sengaja diselipkan di antara catatan lain.

Ketika pada akhirnya, kita akan saling merelakan dan berpura-pura saling mengikhlaskan.
Jika pada akhirnya, aku hanya sebagian waktumu yang hanya sebentar memberikanmu senyuman yang telah hilang bersama kemarahan.
Aku bahkan hanya gadis kecil, yang mengharapkan permen ketika kesedihan telah kurasakan.
Terima kasih telah menjadi pelangi ketika hariku serasa begitu mendung.

Untuk orang yang ditujukan catatan ini, sadarlah!
Seorang gadis menunggumu disini :)

*yeyengku

Tiba-tiba rindu (Lagi)

Saya tiba-tiba rindu.
Rindu? Haha.. saya sudah terlalu sering menyerukan kata ini.
Barangkali dengan mata tertutup pun jemariku sanggup menyusun kata itu.
Sedang apa kamu saat ini?
Saya tiba-tiba rindu.
Rindu? Haha.. saya sudah tidak pantas merindukanmu.
Barangkali dia punya lebih banyak tawa untukmu.
Sedang apa kamu saat ini?
Saya tiba-tiba rindu.
 Rindu? Haha.. saya seharusnya tidak merindukanmu lagi.
Barangkali dia (milikku) lebih pantas memiliki rinduku.
Tapi, mau bagaimana lagi? Saya tiba-tiba merindukanmu.