Senin, 21 April 2014

Lelaki Beruntung


Bukankah menyenangkan memiliki seseorang yang disayangi?
Seseorang tempat bersandar. Penampung keluh kesah. Tempat berbagi cerita manis sampai yang mampu meneteskan air mata. Bukankah menyenangkan?

Aku sering memikirkannya. Aku sering memikirkan seseorang yang bahkan tak ku tahu siapa lelaki beruntung itu.Yang aku tahu dia sedang bersiap-siap sekarang. Dia sedang mempersiapkan diri menjadi lelakiku kelak. Lelaki beruntung yang akan menjadi suamiku, menantu dari orang tuaku yang hebat, ayah dari anak-anak kami kelak.

Lalu aku?
Tentu saja aku sedang melakukan hal yang sama. Aku sedang mempersiapkan diri untuk lelaki beruntungku. Bersiap-siap untuk jadi menantu dari orang tua hebat yang telah memberikan lelaki hebat untukku, bersiap-siap untuk menjadi istri terbaiknya, dan mempersiapkan diri untuk melahirkan dan membesarkan anak-anak cerdas kami.

Lalu sampai kapan?
Sampai kami dipertemukan oleh jodoh. Disebuah acara yang disebut lamaran. Disebuah ikrar yang disebut akad nikah. Dan disebuah kehidupan baru yang disebut pernikahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar