Bukankah menyenangkan
memiliki seseorang yang disayangi?
Seseorang tempat
bersandar. Penampung keluh kesah. Tempat berbagi cerita manis sampai yang mampu
meneteskan air mata. Bukankah menyenangkan?
Aku sering
memikirkannya. Aku sering memikirkan seseorang yang bahkan tak ku tahu siapa lelaki
beruntung itu.Yang aku tahu dia sedang bersiap-siap sekarang. Dia sedang
mempersiapkan diri menjadi lelakiku kelak. Lelaki beruntung yang akan menjadi
suamiku, menantu dari orang tuaku yang hebat, ayah dari anak-anak kami kelak.
Lalu aku?
Tentu saja aku sedang
melakukan hal yang sama. Aku sedang mempersiapkan diri untuk lelaki
beruntungku. Bersiap-siap untuk jadi menantu dari orang tua hebat yang telah
memberikan lelaki hebat untukku, bersiap-siap untuk menjadi istri terbaiknya,
dan mempersiapkan diri untuk melahirkan dan membesarkan anak-anak cerdas kami.
Sampai kami
dipertemukan oleh jodoh. Disebuah acara yang disebut lamaran. Disebuah ikrar
yang disebut akad nikah. Dan disebuah kehidupan baru yang disebut pernikahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar