Untuk kamu yang tidak ku sebut namanya
Aku sering merindukanmu dalam diam
Aku sering merindukanmu dalam nada nafas yang tak beraturan
Aku sering merindukanmu dalam ruang kotak yang kusebut mimpi
Aku sering merindukanmu dalam air mata yang ku sebut penenangku
Bahkan ketika aku sudah tak sanggup merindukanmu, nyatanya aku masih
tetap merindukanmu
Untuk kamu yang tidak bisa ku sebut namanya
Bisakah terus disampingku saja?Bahkan ketika matahari terus berputar mengelilingi bumi tetaplah disampingku, bisakah?
Bisakah aku terus melihatmu?
Bahkan walau itu dalam jarak yang tidak sanggup ku hitung berapa puluh km di depan sana, bisakah?
Untuk kamu yang tidak bisa ku sebut namanya, aku lelah.
Aku lelah menantimu dalam diam.