Kemarin aku datang lagi.
Dipersimpangan jalan, tempat kita dulu sering bercanda dan
memaki satu sama lain.
Dulu, setiap pulang sekolah masih lengkap dengan putih
abu-abu, kita bercerita banyak. Cerita-cerita bodoh sampai harapan akan masa
depan kita.
Disetiap waktu, yang pasti akan ku sempatkan. Aku datang
untuk melepas rindu.
Rindu yang jelas sudah tumpah karena banyaknya.
Seringnya ku luapkan rindu ini dengan menulis satu atau dua
kalimat di beranda facebook-ku tapi
dua-tiga kali teredit, kalimat itu ku hapus. Takutnya rindu itu malah semakin
banyak.
Atau kalau tidak sanggup ku tahan, ku dengarkan lagu kita.
Lagu masa-masa bodoh kita. Tapi itu malah semakin memupuk rindu ini.
Kau pasti akan semakin marah bila tahu aku terus
merindukanmu.
Dalam diamku, dalam bicaraku, dalam tidurku, dalam sadarku.
Rindu itu terus bertambah, tanpa ku tahu cara menguranginya.
Kau tahu caranya kan?
Beritahu padaku.
Kau tahu?
Kau pasti tahu. Tentu.
Karena kau takkan pernah menjawab apapun pertanyaanku
walaupun kau tahu jawabannya.
Apapun itu.
Aku datang pun kau tahu. Kemarin saat aku datang
dipersimpangan jalan itu, kau tahu kan?
Tapi kau diam.
Aku sengaja datang untuk meluapkan rindu dan membawa mawar
merah muda kesukaanku.
Bunga yang kau bawakan untukku dihari kau melamarku.
Ku simpan dengan cantik disamping nisanmu.
Terima kasih, kau selalu bisa jadi tempatku meluapkan rindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar