Rabu, 10 September 2014

Masih bukan surat cinta.


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Apa kabarmu?
Baik-baik sajakah?
Ku dengar dari burung pagi tadi, hatimu sedang disapu awan hitam.
Aku sedih mendengarnya. Jarak kita terlampau jauh untuk dapat ku buang awan hitam itu.
Tapi sudah ku kirim kembali burung itu untuk menyampaikan titipanku.
Sudah sampaikah? Sudahkah kau menimatinya?
Tadi ku kirimkan senyum termanisku pagi ini, tanpa pemanis buatan tentunya (Heheheh).
Ku kirimkan spesial untukmu (hanya untuk kamu).
Semoga sedikit meniup awan hitam itu.
Sudahkah kau merasa baikan? Aku tahu.
Walaupun telah ku kirimkan senyum terbaikku tidak akan menghilangkan awan hitam itu dengan cepat.
Ingat shalatmu, jangan lupa pada tuhanmu. Ia akan melindungimu dari apapun yang akan menggiring mudarat padamu.
Ingatlah selalu orang tuamu dan adikmu disini, mereka semua mendoakanmu agar lekas kembali dengan selamat sampai rumahmu.
Dan jangan lupa ingat padaku, tapi jangan terlampau sering, itu akan membuatmu kecanduan (Heheheh).
Baik-baiklah di tempat orang, lain kali akan ku kirimkan lagi senyum-senyum yang lebih banyak lagi.
Sehat selalu J
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Aku yang(masih) menunggu

10 September 2014
11.34 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar